tentangkomedi persabatan dll buat ujian praktek anggota 8 orang 4cwo 3 cwe thanks before. Lolo Karin. Hallo, ada yang bisa ngasih naskah drama untuk 5 orang, 3 cewek 2 cowok Tema seputar Dunia sekolah Kalau bisa, Tema yang lain juga boleh, Kasih alamat situs atau langsung naskah dramanya, Silahkan, Full Star deh buat jawaban yang memuaskan.
4 Contoh Naskah Drama Komedi Berbagai Tema – Drama komedi adalah salah satu tema drama yang banyak dipertontonkan. Drama komedi adalah bagian dari sekian banyak tema drama yang mampu menghibur para penonton, terlebih lagi jika drama tersebut dimainkan secara apik dan lucu dengan pemain yang mampu menguasai panggung dapat mengibur para penonton hingga memberikan sebuah kesan berarti kepada para penonton. Nah, dibawah ini adalah salah satu karangan naskah drama komedi yang bisa Anda simak. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDICONTOH NASKAH DRAMA KOMEDICONTOH NASKAH DRAMA KOMEDIContoh Naskah Drama Komedi 5 Orang Tema Komedian Judul Nggak Nyambung Deh..!! Pemain 4 Orang 1. Nahar 2. Candra 3. Jaskun 4. Lote Nahar Wah.. kalau siang bolong gini enaknya ngapain ya? cuaca panas, udah gitu angin nggak mau dateng lagi. Candra Siang bolong giman maksud kamu? emang dimana bolongnya? Jaskun Iya, aneh banget loe! kalau siang ada buntut bolongnya, kenapa malam nggak ada? Candra Iya bener, kagak pernah dengan tuh malam bolong. Emang kau denger darimana perkataan siang bolong itu, Har? Nahar Ya nggak tahu, orang siang bolong itu sering terdengar ditelinga saya, ya saya ngikut2 aja. Lote Ya kau Har… main ingkut aja loe.. kalau kau suka ikut-ikutan gitu, mending kau ngikut mak gue aja. Nahar Ngikut mak loe? ngikut kemana? Jaskun Iya, ngikut mak kau kemana, Lot? Lote Gini, mak gue kemarin kan mau pergi kemana gitu, mak gue ngajakin gue, tapi gue nggak mau. Nah, gimana kalau kau yang ikut, ntar gue kasih tahu mak gue. Candra Gila loe, Lot. Kau nyuruh Nahar ngkiut mak loe, tapi kau nggak tahu mau diajak kemana. Jaskun Iya, bingung gue sama si Lote ini. Jaskun Ye elah… kalian ini gimana sih?? kan kau pada udag tau, namanya aja Lote, gimana nggak ngebingungin? Candra Iya, namanya aja Lote, ya pantes aja apa yang dia omongin asal njeplak. Nahar Ya udah lah.. cuman gara-gara “siang bolong” kita pada jadi ribut! Jaskun Siapa yang ribut? dari tadi kita juga cuman ngomong2 doang, nggak ada perkelahian, nggak ada ribut2 tuh. Nahar Iya, maksud gue nggak usah dibahas lagi. Lote Lha kan entar dewan mau negbahas Rancangan Undang-undang. Jaskun Emang benar? DPR mau ngebahas soal “siang bolong” itu ya? Nahar Yea.. kau pada.. apa hubungannya siang bolong dengan pembahasan RUU di DPR. Candra Kan DPR itu Dewan Perwakilan Rakyat, perwakilan kita-kita, ya wajarlah kalau mereka ikut ngebahas apa yang kita bahas, bener nggak? Lote Bener itu! Nahar Bener apanya yang bener? asal ngomong aja loe.. pada gila semua emang. Lote Siapa yang pada gila? DPR yang gila ya? Candra Ah.. masak iya DPR gila? kan mereka itu para tokok intlektual, masak mereka pada gila? Nahar Iya gila, kalian semua ini yang gila. Lote Lha kita kan bukan DPR. Jaskun Eh.. gue tinggal dulu ya? Nahar Emang kau mau kemana, Mik? Jaskun Gue nggak kemana-mana. Nahar Nggak kemana-mana kok bilang “gue tinggal dulu”? gimana sih loe? Lote Ya terserah Jaskun dong, orang dia mau ngomong gitu, apa salahnya, iya nggak? kan itu kebebasan dia untuk ngomong. Jaskun Gue ngomong “gue tinggal dulu” karena gue mau kunci mulut gulu. Candra Emang kau bawa gembok? mana, nggak lihat tuh.. Nahar Lha ngapain mesti bawa gembok, emang kalau mau ngunci mulut harus pake gembok? Candra Yang namanya mau ngunci, kan harus ada gemboknya. Emang mau dikunci pakek apa kalau kagak ada gemboknya? Lote Iya, bener loe, Can. O’on amat sih si Nahar ini! Nahar Terserah kalian dah.. malas gue ngomong sama kalian.. kagak ada ujungnya!!! Lote Orang kita masih dipangkal, ya pantes aja belum nyampe ujungnye, bener nggak, Can? Candra Iye, that’s right bro. Jaskun Wooii… bahasa apaan tuh, Can? baru kali ini gue denger? Candra Ah.. gima sih loe, katanya udah ogah ngomong? Nahar Iya, katanya kau udah ogah ngomong? Jaskun Gue kan kagak pernah dengar ada bahasa gituan. Itu bahasa Mandarin ya, Can? Candra Iya bener, itu bahasa Mandarin. Lote Oh.. bahasa Mandarin ya… Nahar Dasar gila, orang bahasa Inggris dibilang bahasa Mandarin. Jaskun Bahasa apa sih yang bener? Mandarin apa Inggris? Candra Percaya aja ma gue, RT gue bilang itu bahsa Mandarin kok. Nahar Hemmm… Ya sudahlah, saya mau pergi dulu. Lote Ah loe.. kayak nggak betahan aja hidup didunia? umur kau aja baru 20 tahun, tapi udah mau pergi. Nahar Maksud gue, gue mau pulang dulu. Lote Oh gitu.. nah, salah kau dong.. kau bilang mau pergi, gue pikir kau udah nggak demen hidup. Nahar Terserah kau deh, Lot! TAMAT Nah, itulah sebuah naskah drama komedi lucu terbaru yang dapat jatikom share dengan para readers contoh naskah drama kali ini. Moga saja dapat bermanfaat bagi kalian, jangan lupa share nya yah. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDI Judul Drama Menonton Televisi Pemeran Adit, Dirham, Rani, dan Budi Karakter Tokoh Adit jahil dan usil, Dirham Mudah dipengatuhi, Budi lugu, Rani Selalu ingin tahu, Mirna Pemarah Sipnosis Drama Suatu ketika di malam hari pada saat sedang mati listrik pada jam-jam sinetron kartun kesayangan anak-anak. Adit sengaja keluar rumah untuk memberitahukan kepada teman-temannya, bahwa di rumahnya tetap bisa menonton televisi meski sedang mati listrik. Ia pun bergegas mengumpulkan teman-temannya di dekat alun-alun desa. Dialog drama Adit Hei, teman-teman. Ayo ke rumahku! Di rumahku kalian tetap bisa menonton televisi meskipun mati listrik. Budi Kamu bercanda ya Dit? Gelap-gelap begini, lampu penerangan saja tidak menyala. Kamu malah mengajak kami menonton televisi. Rina Bercandamu tidak lucu Dit. Malas aku. Dirham Hati-hati teman-teman, kalian bisa saja dikerjai oleh Adit. Aku paham betul bagaimana tingkah polahnya. Dia kan sangat jahil dan suka mengerjai teman-temannya. Budi betul itu. Aku tidak akan tertipu. Mirna Aku dulu pernah tertipu olehnya. Sekarang ini tidak akan lagi. Awas ya kalau kamu berani berbohong! Adit Ya Ampun, sungguh. Aku tidak berbohong. Aku masih bisa menonton acara telivisi meski saat ini sedang mati listrik. Apa di rumah kalian bisa? Dirham Ya tentu saja tidak bisa. Kan listriknya sedang mati. Rina Logika dari mana itu Dit? Mati listrik begini kamu masih bisa menonton televisi. Mirna Aku tidak percaya kata-katamu! Budi Betul itu. Adit Tenang dulu, sabar-sabar. Biar aku jelaskan dulu. Kalian kan tidak bisa menonton televisi di rumah masing-masing, betul kan? Budi, Rina, Mirna, Dirham Jelas, kan sedang mati listrik. Adit memang betul sekarang sedang mati listrik dan televisi di rumah kalian tidak bisa hidup karenanya. Tapi pengecualian di rumahku ini, televisi tetap bisa ditonton walaupun sedang mati listrik. Rina benarkah yang kau katakan itu Dit? Dirham Kau tidak bohong kan? Budi Sulit dipercaya. Adit Kalau tidak percaya, kalian bisa ke rumahku sekarang. Biar kita bisa menonton televisi bersama-sama. Rina, Dirham, Budi, Mirna Baik, buktikan kata-katamu ya! [scads] Akhirnya Budi, Dirham, Mirna, dan Rina segera bergegas menuju rumah Adit untuk membuktikan perkataannya tersebut. setibanya di rumah Adit Adit Nah silahkan masuk! Budi Rumahmu gelap sama saja dengan rumahku Dit. Apa bisa menonton televisi kalau keadaannya begini? Dirham Iya Dit, aku jadi ragu. Mirna Gelap begini, sudah pasti listriknya tidak menyala. Iya kan Dit? Rina Sudahlahm ayo kita ke dalam! Budi Mencurigakan sekali. Adit He.. he. Ayo kita ke ruang tengah! Televisi ada di ruang itu. Kondisi rumah Adit tak jauh berbeda dengan kondisi rumah lainnya yang sedang mati listrik. Namun Adit dengan percaya dirinya hendak menunjukkan kebolehan televisi miliknya yang masih bisa ditonton meskipun sedang mati listrik. Adit Nah, ini dia televisiku yang tetap bisa ditonton meskipun sedang mati listrik. Dirham Ini… televisimu bukannya tidak menyala Dit? Budi Iya, di rumah kami pun kondisinya sama seperti di sini. Mirna Dasar bocah iseng, kau membohongi kami ya? Rina Dit, kamu tidak berbohong kan? Kau bilang televisimu tetap bisa ditonton walaupun sedang mati listrik? Adit Memang Iya. Rina Lalu, mana buktinya? Televisimu sama sekali tidak menyala. Dirham Betul itu. Adit Ha..ha. tertawa terbaha-bahak. Kalian ini mudah sekali ditipu ya. Kubilangkan televisiku tetap bisa ditonton meski sedang mati lampu. Memang betul kan? Tonton saja kalau kalian tidak percaya! Masih bisa ditonton kan? Ha…ha. Budi Maksudmu? Adit Iya, tonton saja televisiku yang masih dalam keadaan mati itu! Rina kamu mengerjai kami ya Dit? Kamu bilang televisimu tetap bisa menyala meski mati listrik? Adit Aku tidak pernah berkata begitu Rina. Yang ku katakan adalah televisi ku tetap bisa ditonton meski mati listrik. Benar kan? Kita masih bisa menonton televisi walaupun gelap begini. Ha..ha. Dirham ah, malas aku kau kerjai terus-terusan. Budi Aku pulang ya Dit. keluar rumah Adit dengan perasaan kesal Rina Sudahlah, ayo kita pulang! Kesal aku dibuat oleh Adit. Mirna Biarlah Tuhan yang membalasmu. Huh. Adit Maaf-maaf. Bercanda loh. masih sambil tertawa puas Akhirnya Rina, Budi, Mirna, dan Dirham pulang ke rumah mereka masing-masing dengan suasana hati yang kesal karena merasa telah dikerjai oleh Adit. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDI Siang itu lima sekawan yakni Danu, Dina, Dita, Didi, dan Dadang sepakat untuk mengerjakan tugas sepulang sekolah bersama. Dita “Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.” Didi “Di balai desa atau di rumah Danu?” Dita “Di balai desa saja.” Dina “Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.” Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas. *Sampai di balai desa* Didi “Danu mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.” Dina “Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?” Dita “Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.” Dadang “Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini sembari menyelesaikan separuh tugas.” Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Danu. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 530 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas. Didi “Tuh kan, Danu baru kemari.” Dina “Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?” Danu “Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat kesekolah?” Seketika Dita, Dina, Didi dan Dadang tertawa terbahak-bahak. Dita “Ini masih sore, Danu. Pasti kamu baru bangun tidur kan?” Dina “Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.” Wajah Danu memerah disertai rasa malu dan menyesal. Contoh Naskah Drama Komedi 5 Orang Judul Preman Negeri Sampah Terdapat suatu negeri yang terdiri dari 10% oksigen dan 80 % sampah, juga 10% bahan lainnya, negeri itu dikenal dengan sebutan negeri sampah. Sampah mendonimasi sebagian besar negeri itu, jalan terhias sampah, bukit dari sampah, dan minuman dari air. Karena keadaanya yang sangat amat teramat mengenaskan, alhasil banyak orang yang menganggur disana. Pada suatu ketika, terdapat 2 ekor preman yang bernama Anton dan Joko yang sedang dilanda masalah. Apa masalahnya dan apa yang akan mereka lakukan? Kita langsung saja ke KTP! Anton “Jok, udah 1 minggu kita ga dapet penghasilan nih,” Joko ”Kita nyari kerjaan sampingan gimana?” Anton ”Boleh juga tuh. Apaan kerja sampinganya?” Joko ”Kita udahan dulu jadi preman, kita cari pekerjaan yang lebih mulia, yang lebih barokah, yang bisa ngebahagiain orang tua, kita jadi tukang palak aja gimana?” Anton ”Ya, sama aja,” Joko ”Jadi pencuri,” Anton ”Sama aja,” Joko ”Jadi penculik?” Anton ”Nah, itu baru pekerjaan laki sejati,” Joko ”Oke. Korban pertama, lu yang cari,” Anton ”Sip. Bisa diatur, nomi piro,” Joko ”Kan nanti kita dapet duit,” Anton ”Okeh,” pergi Setelah 1 jam 42 menit 1,867 detik. Akhirnya Anton datang kembali. Joko ”Lho, kok datang sendiri?” Anton ”Gue gagal, hampir aja digebukin,” Joko ”Kenapa bisa gagal?” Anton ”Tdi gue udah ngebidiknih. Wah kayaknya ini anak orang kayaknih, tapi dia sama bapaknya, jadi gue tunggu sampai bapaknya pergi’kan. Gue udah nunggu lamaaaa banget. Akhirnya gue samperin tuh bapak-bapak. Terus gue bilang Pak, boleh ga minggir sebentar, saya mau colik anak bapak’ gue udah bilang baik-baik malah mau dipukul!” Joko ”Ya, iyalah. Lu jangan bilang mau nyulik dong,” Anton ”Ya mending gue terus teranglah, daripada gue pura-pura jadi orang baik kayak orang digedung-gedung gede itu,” Joko ”Tapi kenapa ga langsung culik aja, langsung bet culik, udah selesai,” Anton ”Tadi gue udah kayak gitu, eh malah bapaknya yang keambil,” Joko ”Ada-ada aja, udah pergi cari mangsa lagi,” Anton ”Oke,” Beberapa detik kemudian datanglah orang lewat, setelah itu barulah Anton datang dengan seorang perempuan yang dibilang cantik ga, dibilang jelek iya *plak. Maksudnya cantik banget. Anton ”Ini bro,” Joko ”Bagus. Siapa namanya?” Susanti ”Susanti om,” Anton ”Jangan panggil om, panggil aja mba, maksudnya mas,” Joko ”Kamu anak orang kayak’kan?” Susanti ”Lho kok tahu?” Joko ”Keliatan dari lantainya. Nomor-nomor,” Susanti ”Nomor apa?” Joko ”Nomor sepatu, ya nomor telepone bapak kamu’lah. Jer, jer, siap-siap nelpon” Anton ”Oke,” ngambil hp Susanti ”08123456789,” Anton ”Wih, nomornya nomor ganteng. Oke,” menempelkan hp di telinga Anton ”Halo assalammu’alaikum. Passwordnya?” Joko ”Ga pake password otak udang rebus. Sini sama gue,” ngambil hp Joko ”Ini cara makenya gimana, ya?” Anton ”Tinggal ngomong aja otak-otak,” Joko ”Halo! Benar ini dengan bapaknya Susanti? Bapak sehat pa? Jadi gini pak, kebetulan anak bapak kami sandra, dan kami minta tebusannya. Tebusanya ga besar, Cuma 500 juta aja kok pa,” Anton ”Kegedean” mukul punggung Joko Anton ”Nanti makenya gimana?” Joko ”Jadi berapanih?” Anton ”Gue juga ga tahu. Kita tanya harga pasarannya aja gimana?” Joko ”Boleh juga tuh, harga pasarannya berapa neng?” Susanti ”Kok nanya ke saya, tanya ke yang lain dong,” Anton ”Pak pak pak. Sini sebentar pak,” manggil satpam Satpam ”Ada apa mas?” Anton ”Harga pasaran penculikan berapa ya pak? 500 juta dapet ga pak?” Satpam ”Nah ininih! ini bahayanih, ini ga benernih, lu itu jangan sembarangan ngasih harga, jangan sampai menjatuhkan harga pasar. Lo pikirin, lu kesini pake duit, makan pake duit, nelpon pake duit, belom lagi keluarga lu dirumah ngurusnya pake duit, sekarang ini harga-harga semuanya naik, keculi penghasilan rakyat. Coba sebutin tadi harganya berapa?” Joko ”500 juta,” Satpam ”Beeeuuh. Gocap aja cukup. Lu pikirin, kalo lo ketangkep terus digebukin nambah lagi biaya rumah sakit. Orang-orang di gedung itu kerjanya cuma nanda tangan sama tidur aja gajinya gede,” Joko ”Okelah. Makasih pak,” Satpam ”Semoga sukses, ya,” salaman pergi Joko ”Jadi harganya gocap pak,” Susanti ”Yaelah, masa harga gue gocap, naikin dikit dong,” Joko ”Ini udah harga mati,” Susanti ”200 juta aja gimana,” Anton ’Boleh juga’tuh,” Joko ”Terus buat apa kita nanya ke orang tadi? Tapi ga papalah. 200 jutanih, dil ya pak? Oke,” Anton ”Gimana?” Joko ”Tinggal nunggu hasil,” Anton ”Tapi, itu orang punya duit sampe 200 juta ga yah? Ntar dia minjem dulu, terus jadi lama kita nunggunya,” Joko ”Bener juga’sih, tapi udah terlanjut, jadi gapapalah,” Setelah 1,57 detik menunggu, akhirnya ayah Susanti pun datang dengan sejumlah uang. Bapak ”Nih!” ngasih uang” Joko ”Eits! Bentar dulu pak, bapak dapet uang ini dari mana? Masa cepet banget dapet uangnya. Jangan-jangan bapak koruptor ya. Jangan-jangan ini uang haramnih, maaf pak, uang haram kami ga nerima,” Bapak ”Enak aja uang haram! saya dapat uang ini dari sampah!” Anton ”Lho, kok bisa?” Bapak ”Ya saya daur ulang sampah, lalu jual, dapet uang deh,” Anton ”Kalo sampah masyarakat bisa didaur ulang pak?” Bapak ”Bisa dong,” Anton ”Kalau wajah saja?” Bapak ”Itu sudah permanen, ga bisa diubah,” Joko ”Berarti beloh dong kami kerja di tempat bapak?” Bapak ”Kalian jadi preman gara-gara ga ada lapangan kerjakan? Kalo gitu mulai sekarang kalian kerja sama saya,” Joko ”Siap pak, Akhirnya Anton dan Joko bekerja dengan bapak Susanti. Sampah menjadi berkurang, begitu juga dengan sampah masyarakat. Kumpulancontoh naskah drama teater 5 orang tentang persahabatan, kejujuran,. Cocok buat kamu yang sedang belajar di dunia seni peran nih~. Anugerah festival filem pendek dan skrip drama radio kemerdekaan. 10 contoh naskah drama komedi persahabatan bahasa jawa singkat 5 6 7 . Hanifah berjabat tangan dan berpelukan tanda terjalinlah sudah