Kelompokkomunis yang dipimpin Amir Syarifudin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena dapat mengurangi jumlah kader PKI di TNI, dan akan mengurangi pengaruh PKI di TNI. Pembahasan: Pemberontakan PKI di Madiun meletus pada 18 September 1948, berpusat di wilayah sekitar Madiun, Jawa Timur.
Halo Rahmat, Kaka bantu jawab ya. Kelompok komunis pimpinan Amir Syarifuddin menolak program Rera karena akan mengurangi pengaruh komunis dari tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Moh. Hatta. Mari kita simak penjelasan di bawah! Program RERA Rekonstruksi dan Rasionalisasi adalah program yang diajukan oleh Moh. Hatta. Program ini berisi pengembalian tentara menjadi warga biasa demi penghematan biaya. Karena hal inilah, Amir Syarifuddin menjadi khawatir bahwa Moh. Hatta akan banyak memberhentikan tentara aliran berhaluan komunis, sehingga pengaruh komunis di lingkungan tentara menjadi berkurang. Dengan demikian, jawaban yang tepat atas pertanyaan adalah Karena akan mengurangi pengaruh komunis dari tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Moh. Hatta. Semoga membantu ya
Kelompokkomunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena. A. TNI masih diperlukan dalam pembangunan B. k
Jawabankarena hatta ingin menyingkirkan unsur komunis dadi tubuh TNI melalui program Amir ingin kelompok sayap kiri komunis tetap eksis diparlemen dan militer.
SekolahMenengah Atas terjawab Mengapa kelompok komunis pimpinan Amir Syarifudin menolak program Rera kabinet Hatta Iklan Jawaban 3.8 /5 399 annisa056 karena diprogram banyak tentara yg beraliran komunis tidak diikut sertakan dalam tni. sehingga banyak dari mereka yg dikembalikan ke daerahnya masing-masing
Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung31 Januari 2022 1623Hai Anindiya R, kakak bantu jawab ya. Sebab kelompok komunis menolak program RERA adalah karena banyak tentara simpatisan komunis yang dikeluarkan dari TNI. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Program RERA Rekonstruksi dan Rasionalisas merupakan program yang dijalankan pada masa pemerintahan Perdana Menteri Moh. Hatta pada tahun 1948. Program RERA sendiri merupakan program untuk melakukan penyederhanaan dan efesiensi angkatan bersenjata Indonesia atau TNI dengan tujuan untuk mengurangi beban ekonomi negara. Pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan cara melepaskan dan mengembalikan sebagian tentara Indonesia ke masyarakat atau ke profesi semula. Namun dengan pelaksanaan program tersebut, banyak tentara dari kalangan simpatisan komunis yang dikeluarkan dari TNI. Hal itu kemudian membuat tokoh-tokoh komunis seperti Musso dan Amir Syarifudin kecewa dan menentang program RERA. Semoga membantu yaa...
Kelompokkomunis yang dipimpin Amir Syarifuddin menentang keras program Kabinet Hatta yang berkaitan dengan pengurangan jumlah pasukan TNI karena. TNI masih diperlukan dalam pembangunan kurangnya biaya pensiun bagi para TNI mayoritas anggota TNI yang terkena program adalah kelompok komunis pertahanan Indonesia akan berkurang
- Program Rekonstruksi dan Rasionalisasi atau RERA dijalankan dalam Kabinet Hatta, 20 Januari 1948. Program RERA ini diprakarsai oleh Wakil Presiden Moh Hatta yang bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, terutama terhadap menggaji tenaga tentara militer pada saat itu. Selain itu, program RERA juga bertujuan untuk merekrut tentara profesional yang tidak hanya memiliki postur tubuh tertentu, melainkan juga kondisi fisik dan pengetahuan yang juga Kabinet Hatta I Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Upaya Penggulingan Latar Belakang Terbentuknya Program RERA berawal dari gagasan Ketua Seksi Pertahanan Parlemen Zainul Baharuddin tanggal 20 Desember 1947. Ia mengusulkan dalam Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP agar angkatan bersenjata ditempatkan sepenuhnya di bawah wewenang menteri pertahanan. Selain itu, ia juga mengajukan usul agar tentara dikurangi dan agar kaum veteran diberikan pekerjaan yang produktif dan pekerjaan lainnya dalam pemerintahan. Berawal dari usul tersebut, maka dalam Kabinet Hatta, dibentuklah Program Rekonstruksi dan Rasionaliasi RERA yang bertujuan untuk mengefisienkan dan mengurangi jumlah angkatan bersenjata. Rasionalisasi dalam program ini mencakup penyempurnaan administrasi negara, Angkatan Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan Perang dikurangi dengan drastis. Kemudian, para tenaga bekas Angkatan Perang ini dipekerjakan di bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Baca juga Kabinet Hatta II Penetapan, Susunan, dan Pergantian
Hattaingin memotong garis politik kelompok FDR. ReRa Angkatan Perang berhasil memperkecil jumlah TNI, dari tujuh divisi menjadi empat, tapi daya tempurnya lebih baik. Perang Gerilya Semesta Dengan ReRa ini, TNI-Masyarakat yang dibangun Amir Syarifudin ketika ia masih menjabat Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri, dibubarkan. TNI-Masyarakat
Karena Hatta ingin menyingkirkan unsur Komunis dadi tubuh TNI melalui program ReRa. Sementara Amir ingin kelompok sayap kiri komunis tetap eksis di parlemen dan militer. Sehingga Amir tidak setuju dengan ReRa yang dilakukan Hatta.. T_T baca buku SNI Sejarah Nasional Indonesia gaes.. T_T
. 37 312 302 404 288 220 456 73
mengapa kelompok komunis amir syarifudin menolak program rera kabinet hatta