Backgroundmusik yang sangat tidak cocok dengan kehidupan Dilan. Dengan nuansa tahun 1990 tidak dapat feel. Tapi anak motor? Semua orang menyukai kehidupan Dilan yang tertulis di buku Dilan 1991 oleh karangan asli dari Pidi Baiq, seorang seniman yang hidup di masa mudanya dan menulis karakter Dilan dan menjadi inspirasi bagi kaula muda.
Review Kelebihan dan Kekurangan Novel Dilan 1991 singkat. Novel karya Pidi Baiq ini memang telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Meskipun sudah terkenal beberapa tahun sebelumnya, ternyata novel Dilan masih hangat. Terlebih saat Presiden Jokowi menyebut tentang Dilan Digital Melayani dalam debat Capres 2019 yang lalu. Hari ini kita akan melihat kelebihan dan kekurangan Novel Dilan dan Kekurangan Novel Dilan 1991Novel Dilan 1991 adalah kelanjutan dari novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq. Hebatnya, kedua novel Dilan ini sama-sama diadaptasi ke dalam film yang berjudul sama, yaitu film Dilan 1990 dan Dilan 1991 yang dibintangi oleh aktor-aktor muda halnya novel Laskar Pelangi yang fenomenal, novel keren 5 cm, dan beberapa novel Indonesia best seller lainnya yang tidak pernah habis dibahas di setiap generasi, sepertinya Novel Dilan 1991 ini juga tidak akan dilupakan begitu saja. Setiap generasi akan selalu menjadikan novel ini sebagai salah satu novel yang direkomendasikan untuk ini tidak lepas dari cerita novel Dilan yang menarik dan dekat dengan kehidupan generasi milenials. Terutama di masa sekolah dengan seragam putih abu-abu, SMA. Langsung saja, berikut kelebihan dan kekurangan Novel Dilan Novel Dilan 1991Siapa yang menulis novel Dilan ini? Novel ini ditulis oleh salah satu penulis hebat Indonesia. Dialah Pidi Baiq yang berhasil menyihir generasi milenials dengan karyanya yang satu penulis dalam merangkai setiap kata dan menggunakan diksi yang tepat selalu menarik untuk penulis menggambarkan toko dan suasana menggunakan sudut pandang orang pertama membuat pembaca larut dalam penilis menggambarkan cerita sangat-sangat unik sehingga pembaca bisa hanyut dalam setiap peristiwa. Bisa membuat pembaca senyum-senyum sendiri dan berpikir untuk merangkai kata seperti Dilan untuk Dilan 1990, awalnya kita sudah bisa menebak kisah akhirnya. Tapi ternyata banyak yang salah. Kisah romantis antara Dilan dan Milea tidak semanis perpisahan di novel Dilan 1991. Tapi itu masih salah satu kelebihannya karena jalan ceritanya ternyata sulit Novel Dilan 1991Kekurangan Novel Dilan terletak pada banyaknya percakapan dan dialog yang kadang garing. Tidak semua percakapan lucu tapi dilakukan dengan kata-kata seperti hehehe... hahaha...Selain itu, banyak yang kecewa dengan Novel Dilan 1991 yang berakhir dengan putusnya hubungan antara Dilan dan Milea yang telah begitu romantis sejak novel Dilan itu, ada beberapa kata dan kalimat dari bahasa daerah yang sulit dipahami oleh semua pembaca kekurangan yang paling besar untuk generasi milenials adalah mudah baper. Banyak kata-kata puitis yang bisa dikatakan cukup berlebihan. Itu hanya pendapat saja!Tapi dari semua kekurangan yang disebutkan di atas, sebenarnya tidak terlalu penting karena terbukti novel ini bisa menyihir banyak pemuda yang hidup di generasi lihat di Sinopsis Novel Dilan 1991 LengkapPesan Moral dari Novel DilanAda begitu banyak pesan moral dari Novel Dilan. Mulai dari kisah cinta yang romantis seperti apapun bukan jaminan akan lainnya adalah menjalani hidup dengan cara sederhana dan menyenangkan. Tidak peduli bagaimana pendapat orang lain dan hidup ini tidak boleh ditentukan oleh orang di sekitar kita, para itu, cara pandang Dilan tentang semua orang yang cukup menarik. Di mana ia siap berteman dengan siapa saja. Hanya saja, kita pun sebaiknya selektif dalam bergaul tapi tidak perlu membeda-bedakan moral lainnya seperti munculnya novel Dilan 3, Suara Dilan yang membuat pembaca novel Dilan 1 dan Dilan 2 melihat dari sudut pandang yang benar-benar sebelumnya pembaca hanya melihat dari sudut pandang Milea, di novel terakhir ini kita bisa melihat dari sudut pandang Dilan dan semua itu, pesan moral yang bisa dipelajari dari novel Dilan adalah melihat dari sudut pandang yang dan saran novel Dilan untuk pembaca adalah untuk tidak terlalu larut dalam jalan ceritanya. Biar gak baperan. Dan juga baca novelnya di tempat yang jauh dari halayak ramai. Bisa jadi, kamu dianggap kurang waras karena senyum-senyum sendiri ketika juga Kumpulan Kata-kata Dilan Terbaik yang Romantis dan Buat BaperItulah review kelebihan dan kekurangan novel Dilan 1991. Kalau ada yang mau ditambahkan, silahkan lanjut ke kolom diskusi di bawah. Semoga bermanfaat. Kelebihannovel Dilan 1990 ini diantaranya adalah: Percakapan dalam novel dirangkai dengan ringan dan mudah dicerna oleh pembaca sehingga membaca novel ini tidak akan terasa lama dan membosankan Kisah percintaan remaja tahun 90an yang digambarkan dengan suasana romantis dan menyenangkan mampu menghanyutkan perasaan pembacanya. Dilan telah membuktikan kalau nggak sanggup bikin puisi mending bikin rayuan romantis, niscaya para perempuan akan tersenyum manis Dalam timeline media sosial saat ini, kamu tentu pernah menjumpai dalam unggahan kenalan, teman, atau bahkan mantan yang meninggalkanmu saat masih sayang, berisi tentang kutipan-kutipan dari para tokoh. Meski terkadang nggak nyambung antara foto dengan caption, tapi barangkali sekarang mengunggah konten media sosial tanpa menyertakan kutipan tokoh kondang rasanya kurang lengkap laiknya Hotman Paris tanpa kontroversi. Eh, iya, nggak sih?Sayangnya—supaya dianggap berwawasan luas atau apa—biasanya tokoh yang dikutip adalah tokoh-tokoh barat. Padahal, kan, kokoh tionghoa dalam iklan Maspion saja sudah menganjurkan untuk mencintai ploduk-ploduk Endonesia, tapi nyatanya masih saja ada yang merasa malu mengidolai tokoh dalam negeri. Untungnya semuanya berubah semenjak film Dilan rilis di bioskop 25 Januari lalu. Seketika semua orang percaya diri mengunggah kutipan-kutipan magis nan romantis tokoh fiksi rekaan Pidi Baiq ini.“Jangan rindu, berat. Kau nggak akan kuat. Biar aku saja”Meski banyak yang pesimis akibat trailernya yang katanya wagu, namun mbok ya jangan skeptis dulu. Don’t judge a film by its trailer. Tapi kalau masih ragu untuk menonton, nih ada baiknya kamu simak dulu ulasan dari Hipwee.SPOILER ALERTSebagai orang yang telah membaca novelnya, saya cukup terhibur dengan filmnya. Boleh dibilang film Dilan ini nggak seburuk yang disuguhkan dalam trailerSama seperti novelnya, film dibuka oleh Milea Vanesha Priscilla menceritakan kisah asmaranya dengan seorang laki-laki. Bermula ketika Ia berjalan menuju sekolah, tiba-tiba ada orang asing berkendara motor di sebelahnya; sok akrab dengan meramal akan bertemu di kantin. Ya, orang itu adalah Dilan. Setelah itu keseharian Milea di sekolah barunya dipenuhi dengan kejutan-kejutan aneh tapi berkesan dari lelaki peramal Dilan dalam novel yang menarik cukup apik dialihwahanakan oleh Fajar Bustomi bersama Pidi Baiq selaku sutradara. Plot cerita, penataan adegan, serta pengambilan gambar yang lumayan terbukti sanggup membuat penonton menikmati jalannya cerita. Selain rayuan gombal Dilan Iqbaal Dhiafakhri yang membuat cewek-cewek di studio mesam-mesem sendiri, beberapa selipan unsur komedi mampu membuat para cowok-cowok cekikikan. Rupanya sang sutradara paham betul bahwa cerita Dilan ini nggak menarik jika hanya mengeksploitasi karakter ikonik Dilan yang romantis atau Milea yang adegan dan pengambilan gambar yang sangat mewakili imajinasi saya sebagai pembaca novel. Namun karena itu juga saya merasa bosan di tengah ceritaSaya akui pengambilan gambar dan pemilihan adegan film Dilan boleh dibilang cukup baik, terlebih dengan kejutan adegan baku hantam dan tawuran yang digambarkan secara matang. Imajinasi saya ketika membaca novel sedikit terbawa ketika di awal film. Namun entah mengapa lama-kelamaan saya merasa jemu dengan ceritanya, barangkali hal ini disebabkan oleh keengganan sang sutradara untuk sedikit liar’ dari cerita memang film adaptasi dari novel, tapi sejatinya nggak harus sama persis juga. Bagaimana pun juga dengan medium novel ke film yang berbeda, mengutak-atik cerita, karakter, adegan, dan sebagainya, sah-sah saja dilakukan dengan dalih membuat cerita lebih menarik. Contohnya film adaptasi dari novel seperti 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta 2010 atau Perahu Kertas 2012, banyak pembaruan yang disesuaikan pada kedua film tersebut—utamanya terkait plot cerita. Dalam kasus Dilan, baik cerita, plot adegan, karakter tokohnya sama plek dengan novelnya. Hal tersebut diperparah dengan alurnya yang juga ikut dibuat linier, alhasil di tengah film saya sudah merasa bosan karena minim yang terlihat percaya diri memerankan Dilan hingga menuai banyak pujian. Tapi saya memiliki pandangan lain, terutama terkait para pemeranBanyak pujian yang disematkan kepada Iqbaal Dhiafakhri berkat aktingnya yang di luar ekpektasi penonton yang terlanjur meremehkan. Saya akui bahwa Iqbaal eks CJR yang memerankan Dilan ini terlihat sangat percaya diri dan totalitas meski nggak bisa dimungkiri wajah dan pembawaannya masih kurang rebel. Namun untungnya masih Iqbal, coba kalau Bastian? Terus Milea-nya Chelsea Islan. Ah ngaco, jangan sampai!Meski begitu sejatinya film Dilan ini masih memiliki pekerjaan rumah, utamanya untuk akting dari tiap cast film Dilan yang belum cukup memuaskan. Bicara soal seni peran, kecantikan Vanesha atau kepercayaan diri dan totalitas Iqbaal rasanya belum cukup jika dimainkan tanpa kewajaran atau akting yang natural. Boleh jadi karena Iqbal dan cast lainnya adalah aktor pendatang baru dan masih muda. Pembaca budiman yang sudah menonton tentu sepaham dengan saya. Bukannya merendahkan, tapi saya mesti jujur karena itu bagian dari telaah dari kekurangan yang ada, film ini layak ditonton untuk kids zaman now sebagai acuan bagaimana cara memperlakukan perempuan seharusnyaKisah cinta SMA versi Dilan digambarkan secara unik dan fun, rasanya akan banyak remaja yang suka film ini. Pemain yang ganteng, cantik, serta kece tentu menyenangkan untuk dilihat. Namun bicara ihwal film sebagai karya seni, mestinya harus lebih dari sekadar manisnya kisah cinta saja. Jangan salah tafsir, saya nggak membenci film ini—justru saya suka karena menghibur. Tapi terus terang memang masih banyak aspek nggak tergarap seperti make up dan tone gambar yang kurang merepresentasikan tahun 90-an, dialog yang teramat tekstual, klimaksnya yang kurang dapet, dan luar itu, meski tokoh Dilan ini adalah fiksi, namun sikapnya wajib diteladani laki-laki. Dilan wujud nyata dari kombinasi antara slogan nakal boleh, bego jangan dan laki-laki sejati adalah yang menghormati perempuan yang akan bisa membuat kaum hawa lumer berada dekatnya. Untung dulu Awkarin belum lahir, jadi Dilan selamat dari slogan nakal tapi masih batas wajar karena tidak pakai buat kamu yang bermimpi menaklukan perempuan idamanmu, semoga berhasil dengan meniru Dilan. Kalau anak 90-an, sosok keren, macho, dan diidolai banyak cewek badboy, tentu Mas Boy jawabannya. Sementara anak 2000-an rujukan model lelaki kerennya adalah Rangga yang jago bikin puisi. Sekarang relatif lebih mudah, Dilan telah membuktikan kalau nggak sanggup bikin puisi mending bikin rayuan romantis, niscaya para perempuan akan tersenyum manis. Dan jangan bersedih kalau masih gagal, kutipan cintamu bisa dijadikan caption Instagram, lumayan nambah konten, nambah like, nambah follower.
Makadari itu saya dan teman saya akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan dari film Dilan 1990. Film Dilan 1990 ini awalnya dikenal dari sebuah novel dengan judul yang sama. Diawali dengan kelebihan dari film Dilan 1990 yaitu : 1.Chemistry antara dilan dan milea sangat kuat, sehingga penonton akan terbawa suasana saat menonton
Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Hai Dears, mana koornya buat penonton Dilan?. Hehe. Udah berapa juta tuh penontonnya yak? Ah, kerjasama dan kerja kerasnya Ayah Pidi, Fajar Bustomi, Dilan, Milea, Bi Eem dan yang lainnya gak sia-sia ya Dears. Kenapa saya nyebut Bi Eem? Iyalah, soalnya kalau nggak ada warungnya Bi Eem, Dilan sama Milea mau jadian dimana? Hehe. “Jangan Rindu, berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja.” – Dilan, 1990. Hayoooo, siapa yang udah hapal kata-kata ini sampai meninggal? Wkwk. Bahkan jadi kalimat pamungkas saat ketemu si Doi. Whoaaa. Sosok Dilan yang diperankan oleh Iqbal Diafakhari Ramadhan dan Milea yang diperankan oleh Vanessa Pricilla sejak kemunculan trillernya beberapa bulan yang lalu memang sudah membayangi benak pecinta drama romance di bumi Indonesia. Ciiieeee ehehehe. Awalnya banyak banget kasak-kusuk tentang sosok Iqbal yang nggak cocok memerankan sosok Dilan. Katanya Iqbal keliatan lugu, polos dan gak punya tampang nakal yang cocok buat jadi Dilan. Terus kalian semua yang pada ngomong gitu bisa memerankan Dilan? Hai, hai hai, nyatanya setelah nonton Dilan pada muji-muji Iqbal. Malu saya. Hehehe. Sampai-sampai sudah ada yang men-judge duluan bahwa film Dilan nggak ada bedanya dengan film lain yang berbeda dari novelnya. Tapi Dilan sudah mampu menepis semua keraguan itu. Waaahh, legaaaa, karena sebagai pecinta Dilan saya tentunya menginginkan yang terbaik dari film tersebut. Dan kyaaaaa! Ternyata berhasil. Setiap Dilan muncul dengan gayanya yang konyol namun tetap cool, rasanya saya ingin melempar sandal saja ke arah layar bioskop yang besar itu. Ditambah dengan kesederhanaan Milea membuat cerita Dilan begitu melekat hingga kita bisa menebak alur cerita di film karena begitu sesuai dengan isi buku. Tapi meskipun begitu, adalah kejutan ketika talent-nya mampu menggambarkan cerita dengan hampir sempurna. Itulah yang membuat film Dilan sangat digemari. Tim artistic dari film Dilan 1990 juga patut diacungi jempol. Saya kagum dengan penataan segala sesuatu yang berkisar di tahun 90-an itu begitu detail. Nah, karena setiap kelebihan itu pasti ada kekurangan yang mendampingi, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata, maka kekurangannya adalah beberapa adegan ada yang terlihat garing. Seperti saat tertawa, actingnya seperti tidak natural. Terus saat Bunda nyetir mobil, nampak sekali seperti di edit. At least, kekurangan itu tertutupi dengan keseluruhan film yang kocak, lelucon dan rayuan Dilan begitu mengalir dan nggak lebay. Suasananya juga mampu membawa kita ke Bandung di tahun 1990. Segala kekurangn semoga menjadi pembelajaran untuk merilis Dilan 1991. Ditunggu! “Jangankan Anhar yang nampar Lia, kepala Sekolah berani nampar Lia, kubakar sekolah ini!” Nah lho, Pak Suripto aja sampai kabur. Hehehe. Dilan yang cool, pemberani dan gokil, ah, kumau satu. Wkwkkw. Baiklah Dears, udah cukup nih unek-unek, pesan dan kesan dari saya tentang film Dilan. Nah, jika kalian mau nambahin silahkan kita bertukar pikiran di kolom komentar ya qaqa… hehe. Salam Rindu dari motornya Dilan … 04-02-2018 1904 anasabila memberi reputasi nntonya dmna y gan?? kok d tv ane gak da. 05-02-2018 0240 Kaskus Maniac Posts 7,770 dilan keren juga 05-02-2018 1427 Kaskus Addict Posts 2,343 cewe-cewe dilan-da galau setelah nonton dilan, mendadak pingin punya pacar macem dilan. 05-02-2018 1446 QuoteOriginal Posted By boerhan50►nntonya dmna y gan?? kok d tv ane gak da. nonton di tv ku sudah ada 05-02-2018 1925 udah tayang gan spacetot pukul 08-02-2018 2321 Kaskus Maniac Posts 5,655 ada dilan dimana mana 14-02-2018 2257 Kaskus Maniac Posts 9,137 Ada dilan lagi 16-02-2018 1701 wah sy belon nonton nih 16-02-2018 2156 QuoteOriginal Posted By j_strink►ada dilan dimana manaQuoteOriginal Posted By bed_b0y►Ada dilan lagi ude nongton belum bre 16-02-2018 2157 Kaskus Maniac Posts 9,137 QuoteOriginal Posted By nongton belum bre Ente udah nonton gan 16-02-2018 2241 QuoteOriginal Posted By bed_b0y►Ente udah nonton gan blon nih mamen 17-02-2018 0441 Kaskus Maniac Posts 9,137 QuoteOriginal Posted By blon nih mamen Sama Ane juga belum 17-02-2018 1050 QuoteOriginal Posted By bed_b0y►Sama Ane juga belum ah boong aja nih si om cih 17-02-2018 1101 QuoteOriginal Posted By bed_b0y►Ada dilan lagi agan kenal ? 17-02-2018 1112 Kaskus Maniac Posts 9,137 QuoteOriginal Posted By boong aja nih si om cih Gak percayakan nehQuoteOriginal Posted By matthysse76►agan kenal ? Gak kenal ama bocah 17-02-2018 1136 Kaskus Addict Posts 2,296 Dilan kok mirip gua ya 18-03-2018 2055 aku ramal kta ketemu di kantin 12-04-2018 0418
SekalipunTuhan menciptakan manusia dengan banyak kekurangan, pasti dibalik itu semua dia juga memiliki banyak kelebihan. 11. “Hanya orang bodoh yang mau kembali ke kebodohannya dan meninggalkan masa depannya” - Cinta Tapi Beda. Menurut dialog film ini, janganlah kamu larut dalam kebodohanmu dengan tidak mau menemui masa depan.
Wayan Diananto 6 Maret 2019 1850 WIB - Dalam Dilan 1991, Dilan Iqbaal dan Milea Vanesha resmi berpacaran pada 22 Desember 1990. Ada banyak masalah yang mendera keduanya. Dilan dikeluarkan dari sekolah gara-gara berkelahi dengan Anhar Giulio. Milea kemudian melarang Dilan bergaul dengan geng motor karena hari-harinya tak pernah jauh dari aktivitas saling serang dan balas dendam. Pernah, gara-gara menyerang geng motor lain, Dilan ditahan. Ayah Dilan, Faisal Bucek, membiarkan Dilan mendekam di penjara. Rentetan peristiwa ini membuat Milea mengkhawatirkan keselamatan dan masa depan Dilan. Kondisi merumit, ketika suatu hari kerabat Milea dari Belgia, Tante Anis Maudy Koesnaedi, pulang ke Indonesia bersama anaknya, Yugo Jerome. Diam-diam, Yugo menyukai Milea. Jilid kedua ini sejujurnya terasa melelahkan pada 30 menit pertama. Aktivitas sehari-hari seperti sarapan roti, pamit berangkat ke sekolah, saling rayu di atas motor terus berulang hingga membuat ceritanya tidak bergerak ke mana-mana. Bisa dipangkas atau dipersingkat, mengingat penonton sudah tahu seberapa romantis Dilan-Milea di jilid sebelumnya. Masalah yang sebenarnya baru tampak setelah 30 menit pertama berlalu. Kita melihat sosok Dilan dan Milea lebih detail. Dilan, yang dalam jilid pertama digambarkan serbaromantis, kali ini tampak manusiawi. Ia bisa cuek dengan pacar saat marah namun tetap respek pada permintaan ibunya Ira Wibowo. Dilan bahkan menunjukkan egonya pada Milea di pengujung kisah. Di sisi lain, Vanesha memamerkan emosi beragam dari manja, merengek, sesekali terlihat labil, menangis karena takut kehilangan hingga menangis tanpa air mata. Dalam Dilan 1991, Vanesha membawa Milea lebih jauh lagi. Ia berani mengatur, melarang, mengancam tapi dalam hati takut kehilangan, dan move on meski tidak sepenuhnya. Esensi cinta Milea adalah ketakutan akan kehilangan dan pemikiran yang terlalu jauh tentang masa depan. Itu tampak saat salah satu sahabatnya meninggal dan ia tak mau Dilan mengalami nasib serupa. Ibarat buku, film Dilan 1990 kata pengantar yang memabukkan. Sementara Dilan 1991 memuat masalah yang sebenarnya cinta pertama yang seumur jagung namun terasa seperti cinta sejati. Dari segi bobot cerita, Dilan 1991 lebih unggul. Sayang, rayuan dan keromantisan Dilan di jilid ini terasa agak kabur. Kurang nyambung dengan dialog yang diucapkan sebelumnya. Pemain Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Jerome Kurnia, Giulio Parengkuan Produser Ody Mulya Hidayat Sutradara Fajar Bustomi, Pidi Baiq Penulis Titien Wattimena, Pidi Baiq Produksi Max Pictures Durasi 2 jam, 1 menit wyn / gur

Sudahlima hari sejak trailer film Dilan 1991 resmi dirilis tepatnya pada Rabu, 16 Januari 2019 dan sampai saat ini trailer tersebut masih bertengger di posisi teratas trending Youtube Indonesia.Film ini sendiri akan tayang 28 Februari mendatang dan menjadi sekuel kedua dari film sebelumnya, Dilan 1990.Seperti yang sama-sama kita ketahui kalau film

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebagian besar remaja pasti sudah tidak asing lagi dengan film Dilan 1990, mungkin kalian juga telah menontonnya baik di bioskop maupun di televisi karena kini sudah beberapa kali film tersebut ditayangkan di televisi. Saat pertama kali menonton film ini, menurut saya film ini memiliki banyak kekurangan dan mendengar kata "Dilan", pasti kalian langsung terbayangkan sosok yang romantis karena memang film ini menceritakan tentang kisah 2 orang pelajar SMA satu sekolah yang awalnya tidak saling mengenal dan akhirnya pacaran. Dalam agama Islam jelas sekali bahwa pacaran itu dilarang dan dari film ini mungkin ada orang-orang yang awalnya tidak ingin berpacaran menjadi ingin berpacaran, itu salah satu dampak dari hal itu karakter badboy Dilan dalam film ini juga tidak patut dicontoh, Dilan memiliki geng motor dan ia menjadi panglima tempur dalam tawuran. Ia juga sering bolos sekolah, melawan guru, dan selalu mengedepankan emosi dalam memecahkan masalah. Selain Dilan ada juga Milea, dalam film ini karakter yang melekat pada keduanya adalah bucin yang merupakan istilah jaman sekarang yang berarti budak cinta. Pasti kalian tau bagaimana perhatian mereka terhadap satu sama lain dan ada scene dimana Milea mencium tangan Dilan saat akan pergi meninggalkan rumah layaknya suami istri. Ini sangat tidak patut dicontoh oleh remaja karena memang belum waktunya untuk melakukan hal-hal seperti itu. Selain itu ada juga kelebihan dalam film ini, yaitu kesan tahun 90-an pada film tersebut tergambarkan dengan baik terlihat dari pakaian yang digunakan oleh masing-masing pemeran, rumah-rumah gaya 90-an, dan filter kamera yang digunakan juga sangat mendukung untuk menggambarkan kesan 90-an. Selain kisah percintaan Dilan dan Milea, film ini juga memperlihatkan kisah persahabatan masa SMA yang pasti akan kita kenang selalu. Kedekatan tokoh dengan keluarganya juga sangat patut dicontoh karena bisa membuat kita lebih harmonis dengan keluarga karena itu, kita harus dapat memilah dan memilih film yang setelah kita selesai menontonnya dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dan ada pelajaran yang dapat kita ambil. Bukan yang hanya dapat mneghibur diri kita, tetapi sebenarnya tidak ada pengaruh positf setelah menontonnya bahkan mungkin dampak negatif yang kita dapat. Lihat Film Selengkapnya
. 1 344 352 416 239 120 354 53

kelebihan dan kekurangan dari film dilan 1990